PBKARWANG Berita Yudha. .Id | Air rob kembali melanda wilayah pesisir pantai Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan hari sebelumnya. Debit air yang sangat tinggi telah memasuki pemukiman warga, memaksa sejumlah penduduk dievakuasi ke daerah yang lebih tinggi demi keselamatan mereka. Akibat pasangnya air laut yang mencapai kurang lebih 1,5 meter, terjadi Sabtu (14/12/24)
Ratusan hektar lahan tambak terendam. Padahal, para petani tambak sudah berupaya menambah ketinggian tanggul, tapi tetap saja air laut menggenangi lahan tambak.” Terang usuf Salah seorang pemilik tambak.kepada BY dilokasi kejadian
Menurutnya Kondisi iair laut saat ini menjadi ancaman serius bagi ratusan keluarga yang tinggal di sekitar pesisir. Warga harus menghadapi genangan air yang terus naik, didukung oleh angin kencang yang memperburuk situasi. Tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, fenomena ini juga menghentikan aktivitas nelayan setempat. Mereka memilih untuk tidak melaut karena pendapatan yang menurun drastis dan risiko besar yang dihadapi akibat cuaca ekstrem.
“Kami terpaksa mengungsi karena rumah kami sudah terendam. Debit airnya sangat besar dan kami takut air terus naik,” ungkap Usup
Para nelayan pun mengeluhkan sulitnya mencari nafkah dalam kondisi seperti ini.“Angin dan air rob terlalu kencang. Risiko melaut sangat tinggi. Kami berharap ada bantuan agar kami bisa bertahan,” ungkap seorang nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan laut.
Situasi ini memunculkan harapan besar dari masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Karawang dan dinas terkait untuk segera turun tangan. Warga mendesak adanya solusi konkret untuk mengatasi masalah banjir rob yang terus terjadi.
“Kami berharap pemerintah segera membantu kami, entah itu membuat tanggul atau relokasi. Kami tidak bisa terus-terusan begini,” tambah seorang tokoh masyarakat setempat.
Bencana air rob di Tambaksari ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan serius terhadap dampak perubahan iklim dan fenomena alam yang semakin ekstrem.” pungkasnya.***Red